Alexandra, gadis yang kukenal ketika aku kerja untuk pertama kalinya di sebuah yayasan sekolah Kristen. Aku ingat betul pagi itu, kami datang awal di hari pertama kami kerja. Daripada bosan menunggu, kami pun mulai mengobrol. “eh kenalan dulu deh”…. “nunu”, kataku… tanganku disambutnya dan dibalasnya “Alexandra”. Wajahnya cantik seperti bule. Dalam hatiku,,, wah, aku punya teman bule.
Yah, itulah perkenalan singkat kami. Kami berdua masuk di sebuah yayasan Kristen di hari yang sama. Aku ditempatkan sebagai staff IT, dan Alexandra sebagai pengembangan dan penelitian SDM. Kami berdua memiliki atasan yang sama. Dan entah kenapa, kamipun di tempatkan di ruangan yang sama. Di lantai 2, yang ada hanya aku, Alexandra, dan atasan kami. What a perfect place. Serasa ruangan milik sendiri, tak ada yang lain.
Pertemanan kami berlangsung dengan cepat. Mungkin karena didukung oleh sama – sama anak baru, satu ruangan, dan kami cocok. Yah,,, cocok… dalam cerita, bertukar pikiran, selera, cara kerja, hobby dan banyak hal. Kalau pagi, kami pasti saling menunggu sebelum naik ke lantai 2, makan siang selalu bersama, pulang kantor pun selalu barengan.
Most like sisterhood. I like it…
You know what,,,,ada yang bilang suara kami cocok jika berduet. Yah,,,kami sering bernyanyi bersama. Kalau atasan kami sedang keluar, kami pasti langsung pasang musik, dan bernyanyi dengan suara yang keras. Tapi tetap, pekerjaan kami tetap berjalan. Kemudian, kami mulai nyanyi di gereja. Memberikan kesaksian pujian kepada Tuhan di hadapan seluruh jemaat GKJ Mergangsang. Aku selalu menikmati saat – saat bersamanya.
You know what,,,,ada yang bilang suara kami cocok jika berduet. Yah,,,kami sering bernyanyi bersama. Kalau atasan kami sedang keluar, kami pasti langsung pasang musik, dan bernyanyi dengan suara yang keras. Tapi tetap, pekerjaan kami tetap berjalan. Kemudian, kami mulai nyanyi di gereja. Memberikan kesaksian pujian kepada Tuhan di hadapan seluruh jemaat GKJ Mergangsang. Aku selalu menikmati saat – saat bersamanya.
Suka dan duka kami nikmat bersama. Jalan berdua, nginap di kost nya, mengmbil jambu air, ataupun memantau seorang pria. Aku ingat betul saat alexandra terluka ketika dia di khianati oleh kekasihnya. Ntah berapa kali pria itu membuat alexandra kecewa, tapi tetap saja alexandra memaafkan nya dan masih menahannya. Hingga suatu pagi, dengan wajah yang sendu dia datang dan cerita kepadaku bahwa ternyata dia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri kalau kekasihnya selingkuh dengan wanita lain. Dan ketika di tanyakan kebenarannya, kekasihnya mengakui bahwa dia punya kekasih lain selain alexandra. Wah, itu benar – benar berita yang buruk. What a bad news... dan aku hanya bisa mendengarkan ceritanya, membiarkan dia meluapkan kesedihan nya. Akhirnya air mata itu tumpah juga. Yah,,,paling nggak itu menenangkan dia untuk sejenak. Kudengarkan saja dia bercerita sampai cerita kami terputus karena bos kami datang. “time’s up for sharing”.. untungnya, berhubung kami memiliki bos yng baik, dan dia melihat kesedihan alexandra, seperti seorang bapak kepada anaknya, dia memberikan kami uang untuk beli eskrim,,,, hahahahaha... antara sedih dan senang.
Sedikit bercerita tentang bos. Kami berdua punya bos yang sama. Pria separuh baya itu adalah orang yang pintar. Selain bekerja sebagai manager di tempatku, dia juga kadang mengajar di salah satu kampus terkemuka. Orangnya baik, dan easy going. Terkadang kalau kami bertiga dalam satu ruangan, dia juga suka pasang musik untuk sama – sama kami dengarkan. Yang serunya lagi, kadang dia suka beliin kami eskrim, mengajak kami jalan, makan siang, atau menemani ny ngajar. Tapi dia tetap memantau pekerjaan kami. Kalau boleh aku katakan, dia seorang manager serius tapi santai. Satu kali kami bertiga saling bertukar teka teki. Tiba giliranku, aku kasih sebuah teka teki, dan dia tidak bisa menjawab. Ketika aku kasih tau jawabannya, dia langsung tertawa terpingkal – pingkal, dan langsung turun kebawah untuk menceritakan teka teki yang baru saja dia dengar... hahahaha,,, lucu sekali manager kami yang satu itu.
Selain manager ku, Di kantor kami juga ada satu karyawan pria, namanya aditya. Dia bekerja di bagian keuangan. Seiring berjalannya waktu, kami berdua mulai dekat dengan dia. Makan siang bareng, kadang pulang juga bareng, nongkrong dulu di kafe atau resto terdekat. Senang berteman dengan aditya, dia kompak dengan aku dan alexandra. Kami hampir dibuat seperti adiknya. Eh, ternyata oh ternyata,,,, aditya mulai menyukai alexandra. Pelan – pelan dia dekati alexandra. Aku sendiri tak begitu tahu proses detailnya. Tapi memang mereka dekat, dan sekitar bulan oktober tahun itu, mereka mulai menjalin kasih. Wah, mereka pacaran....
Sekalipun alexandra dan aditya berpacaran, hal itu tidak membuat kami jauh. Kami tetap dekat, dan semakin dekat. Terutama untuk urusan kuliner. Kami paling senang kalau sudah mencari tempat makan yang enak. Seringkali kami jalan bertiga, baik siang ataupun malam. Yah,,, i love both of them. Dan aku sangat senang melihat mereka bahagia.
Akhir tahun merupakan hari yang berat buatku. Tiba saat ny aku harus berpisah dari kedua sahabatku, alexandra dan aditya. Berat rasanya meninggalkan mereka. Tapi ini sudah menjadi keputusanku. Aku ingin kembali ke kampung halamanku.
Setengah tahun kujalani waktu bersama alexandra dan aditya. Namun isi / bobot pertemanan kami seperti orang yang sudah berteman bertahun tahun. Dan aku sangat bersyukur untuk hal itu. Aku selalu berterima kasih kepada Tuhan buat pertemuan yang indah.
Dan Tuhan melihat isi hati kami. Akhir Tahun 2010, aku kembali di pertemukan dengan alexandra. You know what???dia di terima di sebuah departemen di Jakarta Pusat. What a great news for me... aku pikir ini rencana Tuhan buat kami berdua. Mungkin Tuhan ingin pakai aku dan alexandra untuk menjadi sumber kesaksian lewat setiap puji – pujian yang kami naikkan. Dan aku tetap menantikan saat itu. Saat dimana kami tampil dihadapan jemaat, sandra memainkan jemarinya diatas piano, dan kami boleh menyanyikan lagu untuk jemaat yang hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar