Rabu, 06 April 2011

Melania


Namanya melania. Nama yang indah, seindah orangnya. Aku mulai mengenalnya di tahun 2002. aku ingat betul pertama kali bertemu dengannya ketika kami bersama – sama memasuki hunian baru di kota pelajar. Sore itu kami masuk bersama di sebuah kost baru. Kamarnya tepat di sebelah kamarku. Kami adalah penghuni pertama kos “icha”.

Kami kenalan,,, “melania”, katanya. Iin, ku sapa dia, kusambut jabatan tangannya. Kesan pertama ku bertemu dengan nya,,, nice girl…just it..

Seiring perkenalan kami, ternyata Melania mengambil jurusan farmasi di kampus yang sama dengan ku. Jurusan yang hanya terpisah satu blok,,, yah, cukup gampang untuk menemukan nya.

Waktu berjalan, dan berjalan terus. Masing – masing kami larut dalam aktivitas kami masing – masing. Melania sibuk dengan kuliahnya dan masa – masa mudanya. Aku yang tetap sibuk dengan kegiatan kuliahku, dan kegiatan organisasiku. Namun pertemanan kami tetap berlanjut, dan semakin dekat. Yah, bagaikan membentuk sebuah keluarga baru di yogyakarta. Terlebih dengan melania, banyak hal yang sering kami habiskan bersama. Kami memiliki banyak kesamaan dan kecocokan. Hari ulang tahun kami hanya berjarak 3 hari.

Melania gadis yang cantik, banyak pria yang selalu berusaha untuk mendekatinya. Sebagian berhasil, dan sebagian lagi harus menelan pil kepahitan karena cintanya di tolak. Aku sendiri tak ingat pasti ada berapa pria yang datang kepadanya. Datang dan pergi. Mulai dari teman sekelas, kakak angkatan, teman nya teman, atau bahkan orang lain yang tiba – tiba datang ke kos untuk berkenalan. Mulai dari anak kuliah yang Cuma jalan kaki, yang bermotor Honda,sampai yang beroda empat (walaupun minjam…
J ). Mulai dari teman sebaya, yang cukup umur, ataupun yang lebih muda….

Dan hampir semua pria itu kukenal. Memang melania selalu cerita tentang semua pria kepadaku, dan kadang aku juga suka diajak jalan olehnya….yah, bisa dikatakan melania merupakan cewek yang ga pernah lepas dari cowok…tapi bukan berarti dia playgirl,,,tidak,,,itu salah,,,

Banyak kenangan yang tercipta selama kami hidup bersama,,, aku ingat betul jadwal kami tidur siang,,, habis makan siang sekitar jam 1an, rehat bentar, setelah itu kami langsung tidur siang di kamar masing – masing. Sekitar jam 3 atau setengah 4, melania bangun, kemudian membuka pintu kamarku dan mengambil posisi di sampingku untuk tidur lagi… jam setengah 5 kami bangun, minum kopi atau teh, sambil nonton sinetron korea. Hal itu sering sekali kami lakukan, tentunya jika kami tidak ada kuliah sore atau pas hari libur.

Hari libur atau waktu senggang selalu kami isi dengan menonton film bersama, sewa cd/dvd, buka teater 5 (itu nomor kamarku), atur posisi masing masing, larut dalam tontonan. atau kami habiskan waktu untuk menyusuri malioboro (walaupun hanya untuk sekedar jalan – jalan
J )

Kalau sudah hari ulang tahun kami tiba, kami akan menjadwalkan satu hari khusus untuk makan – makan bersama anak – anak kos. Tentukan dresscode, tempat makan,,,kadang di warung steak, kadang di pemancingan, ataupun di tempat lain. Itu hampir terjadi setiap tahun selama kami hidup bersama.

Suka dan duka kami lewati bersama. Satu waktu dia akan menjalani sebuah operasi kecil pengangkatan benjolan di payudara. Hal ini sangat membuatku khawatir kepadanya. Berkali – kali aku menanyakan kondisi dan persiapan nya untuk operasi. Mungkin karena dia juga sebenarnya gugup dan mungkin takut untuk menghadapi hari operasinya, di tambah lagi aku yang terus menanyakan nya, dia lantas marah kepadaku. “sibuk betul”, katanya. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Pasca operasi aku jenguk dia, dan kami mulai berbicara lagi. Jarang sekali kami berantem ataupun ribut karena suatu hal tertentu. Yah,,,seperti seorang saudara. She’s just like my sister...

Tahun 2006 dia lulus dari kuliah nya. Aku menghadiri wisudanya. Ada senyum kepuasan dan kebahagiaan yang terpancar di wajahnya. Aku pun turut berbahagia. Dia melanjutkan pendidikannya ke profesi, dan aku pun berjuang untuk menyelesaikan kuliahku.

Tahun 2007 kami mulai berpisah. Aku pulang ke kotaku, dan melania menjalani hidup baru di jakarta. Namun perpisahan kami tidak memutuskan tali komunikasi kami. Kami tetep saling memberi kabar, baik lewat sms, telpon, atau friendster (jaman dulu yang terkenal masih FS)

Dia bekerja di sebuah perusahaan farmasi, dan aku pun bekerja di perusahaan swasta.

Tahun 2010, Tuhan kembali mempertemukan kami. Aku bekerja di jakarta, begitu juga melania, masih bekerja di bidang yang sama. Dan aku bersyukur untuk hal itu. Banyak hal yang berubah dari melania, cara berfikir, sikap, dan cara pandang. Namun satu hal yang tidak berubah, dia masih melania yang kukenal dahulu. Anak bungsu dari 3 bersaudara, yang sekalipun bungsu, tapi dia tidak manja, bisa berdikari sendiri. Mandiri dan mampu menghadapi tantangan sendiri.
Yah,,,melania,,,,gadis cantik yang akan tetap selalu di hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar